Promosi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Di Tempat Kerja
Hai semua.. Udah pada kerja belum? Aing mau berbagi postingan nih tentang
Promosi K3 Di Tempat Kerja. Hm, statusnya masih pelajar ya? Atau mahasiswa?
Atau lagi on proses cari kerja? Gpp deh, justru materi ini penting buat bekal
saat kerja nanti. Kita akan tau kenapa promosi K3 itu penting untuk
dilaksanakan di tempat kerja, pastinya agar kita bisa terhindar dari kecelakaan
akibat kerja dan penyakit akibat kerja – yay, that’s the point!
Setiap
pekerja berhak atas derajat kesehatan yang optimal sebagai modal yang azasi
untuk dapat menjalankan aktivitas yang produktif. Pekerja baik di sektor swasta
maupun pemerintah, perusahaan formal maupun informal, selain proporsinya lebih
dari 70 % dari seluruh populasi, pada hakekatnya merupakan jantungnya
organisasi dan motornya produktivitas.
Di tempat kerja kemungkinan terdapat
tiga sumber utama bahaya potensial kesehatan kerja yaitu ; 1) lingkungan kerja,
2) pekerjaan, serta 3) manajemen yang belum terlatih tentang kesehatan dan
keselamatan kerja. Apabila kondisi bahaya potensial dari ketiga sumber utama
tersebut dapat diminimalkan, apalagi dieliminasikan, maka pekerja dapat lebih
leluasa mewujudkan tanggung jawabnya masing-masing untuk melakukan perawatan
diri menuju tingkat kesehatan dan pemeliharaan kesehatan yang
setinggi-tingginya.
Sebagai sumber daya terpenting dalam organisasi, wajar apabila pekerja dijamin aksesnya untuk berpartisipasi dalam program kesehatan kerja yang memfasilitasikan pencapaian derajat kesehatan dan kapasitas kerja yang setinggi-tingginya, sambil juga melindungi pekerja dari kemungkinan pengaruh yang merugikan kesehatan karena pemajanan oleh bahaya potensial terhadap kesehatan di tempat kerja. Fokus program promosi kesehatan kerja di tempat kerja, bermanfaat selain untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran atau kapasitas kerja, juga dapat mencegah penyakit degeneratif kronik seperti misalnya penyakit jantung koroner, stroke, kanker, penyakit paru obstruksi kronik dan lain-lain. Bahkan penyakit degeneratif kronik itu,kini telah menjadi penyebab kematian nomor satu pekerja usia prima melebihi kematian yang disebabkan oleh kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja maupun penyakit menular (WHO, 1996).
Sebagai sumber daya terpenting dalam organisasi, wajar apabila pekerja dijamin aksesnya untuk berpartisipasi dalam program kesehatan kerja yang memfasilitasikan pencapaian derajat kesehatan dan kapasitas kerja yang setinggi-tingginya, sambil juga melindungi pekerja dari kemungkinan pengaruh yang merugikan kesehatan karena pemajanan oleh bahaya potensial terhadap kesehatan di tempat kerja. Fokus program promosi kesehatan kerja di tempat kerja, bermanfaat selain untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran atau kapasitas kerja, juga dapat mencegah penyakit degeneratif kronik seperti misalnya penyakit jantung koroner, stroke, kanker, penyakit paru obstruksi kronik dan lain-lain. Bahkan penyakit degeneratif kronik itu,kini telah menjadi penyebab kematian nomor satu pekerja usia prima melebihi kematian yang disebabkan oleh kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja maupun penyakit menular (WHO, 1996).
Oleh karena itu pelayanan kesehatan kerja
tidak cukup hanya melindungi kesehatan pekerja dari pengaruh buruk yang
ditimbulkan oleh pemajanan dengan hazard kesehatan yang berasal dari lingkungan
kerja dan pekerjaan. Akan tetapi kesehatan kerja masa kini harus
memprioritaskan program promosi kesehatan pekerja di tempat kerja yang
merupakan bagian dari pelayanan kesehatan kerja yang melaksanakan upaya
perbaikan derajat kesehatan fisik, mental dan sosial pekerja serta dalam rangka
pencegahan penyakit yang jelas tinggi prevalensinya diantara pekerja, selain
mendukung sumber daya manusia dalam mencapai kinerja, jenjang karir dan
produktivitas organisasi atau tempat kerja yang setinggi-tingginya.
Definisi
dan Kerangka Kosep
Promosi
kesehatan di tempat kerja merupakan komponen kegiatan pelayanan pemeliharaan/
perlindungan kesehatan pekerja dari suatu pelayanan kesehatan kerja. Sayang
sekali, dalam beberapa hal promosi kesehatan di tempat kerja dikembangkan
sebagai kegiatan yang terpisah dari pelayanan kesehatan kerja. Hal ini selain
membuang sumber daya, juga tidak efektif dalam kemajuan program promosi
kesehatan di tempat kerja.
Sehat berarti tidak hanya ketiadaan suatu penyakit tapi optimalnya kondisi fisik, mental dan kesejahteraan sosial. Promosi kesehatan kerja didefinisikan sebagai proses yang memungkinkan pekerja untuk meningkatkan kontrol terhadap kesehatannya. Jika dilihat dalam konteks yang lebih luas, promosi kesehatan di tempat kerja adalah rangkaian kesatuan kegiatan yang mencakup manajemen dan pencegahan penyakit baik penyakit umum maupun penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan serta peningkatan kesehatan pekerja secara optimal.
Sehat berarti tidak hanya ketiadaan suatu penyakit tapi optimalnya kondisi fisik, mental dan kesejahteraan sosial. Promosi kesehatan kerja didefinisikan sebagai proses yang memungkinkan pekerja untuk meningkatkan kontrol terhadap kesehatannya. Jika dilihat dalam konteks yang lebih luas, promosi kesehatan di tempat kerja adalah rangkaian kesatuan kegiatan yang mencakup manajemen dan pencegahan penyakit baik penyakit umum maupun penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan serta peningkatan kesehatan pekerja secara optimal.
Jadi dapat disimpulkan bahwa promosi
kesehatan di tempat kerja (health promotion at the workplace) adalah program
kegiatan yang direncanakan dan ditujukan pada peningkatan kesehatan para
pekerja beserta anggota keluarga yang ditanggungnya dalam konteks tempat kerja.
Tujuan
Tujuan promosi kesehatan di tempat kerja adalah untuk mempengaruhi sikap masing-masing pekerja mengenai kesehatannya secara individu, sehingga dari hari ke hari mereka akan menentukan keputusan atas pilihannya secara personal, menuju gaya hidup yang sehat dan lebih positif.
Tujuan promosi kesehatan di tempat kerja adalah untuk mempengaruhi sikap masing-masing pekerja mengenai kesehatannya secara individu, sehingga dari hari ke hari mereka akan menentukan keputusan atas pilihannya secara personal, menuju gaya hidup yang sehat dan lebih positif.
Tujuan
khusus secara jelas harus dinyatakan dan disampaikan pada semua pekerja yang
berpartisipasi dalam program. Yang termasuk tujuan khusus adalah sebagai
berikut:
1.
Mempengaruhi
pekerja untuk menerima dan memelihara gaya hidup yang sehat dan positif.
2.
Mempengaruhi
pekerja untuk menerima dan memelihara kebiasaan makan makanan dengan kandungan
gizi yang optimal. Mempengaruhi pekerja untuk berhenti merokok.
3.
Mempengaruhi
pekerja untuk mengurangi/menurunkan/menghilangkan penyalahgu- naan obat dan
alkohol.
4.
Membantu
pekerja untuk terbiasa mengatasi stress yang dialami dalam kehidupannya.
5.
Mengajarkan
pekerja mengenai kemampuan P3K dan CPR.
6.
Mengajarkan
pekerja mengenai penyakit umum dan penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaannya serta bagaimana mencegah serta meminimalisasi akibatnya.
7.
Mengadakan
penilaian menyeluruh secara medis.
Manfaat
Promosi Kesehatan di Tempat Kerja
1.
Bagi
pihak manajemen tempat kerja
2.
Meningkatnya
dukungan terhadap program kesehatan dan keselamatan pekerja di tempat kerja
3.
Citra
positif (tempat kerja yang maju & peduli kesehatan)
4.
Meningkatnya
moral staf
5.
Menurunnya
angka kemangkiran karena sakit
6.
Meningkatnya
produktivitas
7.
Menurunnya
biaya kesehatan
8.
Bagi
pekerja
9.
Meningkatnya
percaya diri
10. Menurunnya stress
11. Meningkatnya semangat
kerja
12. Meningkatnya
kemampuan mengenali dan mencegah penyakit
13. Meningkatnya
kesehatan individu, keluarga dan masyarakat sekitar.
Pendekatan
Program
Tahun-tahun
belakangan ini menunjukkan bahwa meningkatnya sejumlah pengusaha dalam
mengimplementasikan kegiatan promosi kesehatan di tempat kerja bagi pekerjanya.
Program yang diperkenalkan ini merupakan kegiatan pelayanan kesehatan kerja
yang sifatnya sukarela, akan tetapi terbukti bermanfaat bagi pekerja dan
merupakan kegiatan yang cukup populer dan dilakukan secara bertahap sesuai
ketersediaan fasilitas di tempat kerja.
Secara langsung, program ini dijalankan
oleh pengusaha, dan hasilnya cukup berhasil dengan adanya dukungan dari
assosiasi pekerja. Manajemen program yang ditawarkan harus terspesialisasi dan
professional serta diawali dengan kegiatan yang mudah diterapkan oleh pekerja. Secara
khusus, program promosi kesehatan di tempat kerja diterapkan melalui 3 (tiga)
pendekatan yakni; pendidikan kesehatan (health education), kedokteran
pencegahan (preventive medicine) dan kebugaran fisik (physicall fitness).
1.
Komponen
pendidikan kesehatan
Komponen ini sifatnya
mengajarkan pekerja mengenai hal-hal yang essensial gaya hidup sehat, seperti;
kebiasaan-kebiasaan yang sehat, gizi sehat dan efek merokok terhadap kesehatan,
penyalahgunaan obat dan alkohol. Diluar aspek pendidikan kesehatan yang
sifatnya informatif, fokus lainnya mengenai prinsip-prinsip psikologi. Hal ini
akan mendorong pekerja untuk bertindak sehat dan menghindari risiko yang
membahayakan kesehatannya. Komponen pendidikan kesehatan dalam program promosi
kesehatan di tempat kerja harus dirancang dengan memperhatikan karakteristik
para pekerja (umur, jenis kelamin, golongan, pendidikan, status kesehatan,
bahasa dll). Masalah-masalah kesehatan yang penting harus diketahui oleh
pekerja dan dilakukan perubahan dalam kerangka sehat dan efektif.
2.
Komponen
kedokteran pencegahan
Menurut jenisnya
komponen ini terbatas pada screening penyakit umum dan faktor risiko serta
kegiatan intervensi, perlu diingat komponen ini tidak dimaksudkan untuk
mengganti pelayanan kesehatan personal. Fokus komponen ini biasanya ditujukan
juga pada upaya pengurangan kadar kolesterol dan pelatihan kebugaran jantung. Pengurangan
faktor risiko masalah-masalah kesehatan relatif lebih mudah dilakukan dalam
satu kesatuan program promosi kesehatan di tempat kerja. Masing-masing program
yang dijalankan perlu adanya umpan balik, semangat kebersamaan dalam bekerja
dan adanya sarana pendukung, sehingga pencapaian tujuan lebih mudah jika
dibandingkan secara personal.
3.
Komponen
kebugaran fisik
Dari berbagai alasan
dan pandangan komponen ini merupakan bagian yang paling penting dari kebanyakan
program promosi kesehatan yang diterapkan. Keikutsertaan dalam kegiatan
kebugaran dan olah raga yang dijadwalkan secara teratur dalam rangka
pengkondisian semangat dan rasa kebersamaan dalam kelompok. Program kebugaran
di tempat kerja, orientasinya tidak untuk melatih pekerja menjadi seorang
atlit, akan tetapi alasan sebenarnya adalah agar pekerja mempunyai koordinasi
dan kekuatan secara normal. Program kebugaran yang dibuat prinsipnya
menyenangkan dan membangun moral/semangat diantara pekerja.
Langkah-Langkah
Strategi Promosi Kesehatan Di Tempat Kerja
Langkah-langkah
strategi promosi kesehatan di tempat kerja dilaksanakan melalui Pendekatan
Pemberdayaan Masyarakat Pekerja (PPMP ~ Primary Health Care Approach). Untuk
mencapai sasaran masyarakat pekerja diperlukan pendekatan sistemik yang mampu
mengajak partisipasi dari masyarakat pekerja. Ciri PPMP ini adalah :
Penyelenggaraan program promosi kesehatan di tempat kerja harus bertumpu pada partisipasi aktif masyarakat pekerja atau kerja sama interaksi antara penyelenggara program promosi kesehatan di tempat kerja dengan masyarakat pekerja di tempat kerja sasaran. Adanya konsepsi dan pelaksanaan promosi kesehatan di tempat kerja
Adanya kegiatan program promosi kesehatan di tempat kerja yang diselenggarakan melalui kemitraan triparteit (pemerintah, manajemen tempat kerja dan pekerja atau serikat pekerja).
Penyelenggaraan program promosi kesehatan di tempat kerja harus bertumpu pada partisipasi aktif masyarakat pekerja atau kerja sama interaksi antara penyelenggara program promosi kesehatan di tempat kerja dengan masyarakat pekerja di tempat kerja sasaran. Adanya konsepsi dan pelaksanaan promosi kesehatan di tempat kerja
Adanya kegiatan program promosi kesehatan di tempat kerja yang diselenggarakan melalui kemitraan triparteit (pemerintah, manajemen tempat kerja dan pekerja atau serikat pekerja).
Tahapan
langkah-langkah dari pendekatan pemberdayaan masyarakat pekerja sebagai berikut
:
1.
Melakukan
advokasi & sosialisasi
2.
Telaah
mawas diri (workers
community diagnosis)
3.
Musyawarah
masyarakat pekerja (workers
community prescription)
4.
Pelaksanaan
kegiatan (workers
community treatment)
5.
Memantau/menyesuaikan
6.
Evaluasi
7.
Pembinaan
dan pengembangan
Program
Promosi Kesehatan
Program
promosi kesehatan di tempat kerja berbeda dengan kebugaran untuk bekerja
(fitness to work) atau program surveillans kesehatan. Fokus program ini
terletak pada pencapaian strategi gaya hidup dan kesehatan pekerja. Sifatnya
sukarela dan secara tak langsung mempengaruhi pekerja. Kegiatan program promosi
kesehatan yang tepat adalah dengan menawarkan/memberikan program yang
bervariasi pada masyarakat pekerja dan disesuaikan dengan kondisi tempat kerja.
Kebanyakan program promosi kesehatan ini mengawalinya dengan komponen
kebugaran, screening terhadap faktor risiko jantung, kegiatan pendidikan
kesehatan yang menitikberatkan pada masalah penghentian merokok dan kesehatan
umum, dan berbagai kegiatan pelatihan antara lain ; bagaimana untuk membiasakan
mengangkat suatu benda dengan tidak menciderai punggung.
Program-program ini dirancang dalam kerangka program promosi kesehatan yang dilakukan di tempat kerja, dimana fokus perhatiannya diutamakan pada kebiasaan-kebiasaan sehat yang dilakukan pekerja, selain pada upaya memberikan perlindungan terhadap pekerja dari bahaya-bahaya yang berhubungan dengan pekerjaannya.
Program-program ini dirancang dalam kerangka program promosi kesehatan yang dilakukan di tempat kerja, dimana fokus perhatiannya diutamakan pada kebiasaan-kebiasaan sehat yang dilakukan pekerja, selain pada upaya memberikan perlindungan terhadap pekerja dari bahaya-bahaya yang berhubungan dengan pekerjaannya.
Program promosi kesehatan di tempat kerja
merupakan faktor pendukung yang sangat penting untuk meningkatkan kesehatan
pekerja. Di beberapa negara, pelaksanaan promosi kesehatan di tempat kerja
tidak hanya dilakukan oleh para ahli kesehatan kerja tapi banyak dilakukan oleh
kelompok-kelompok pekerja sehat yang independen. Kegiatan-kegiatan ini harus
dikoordinasikan dengan kegiatan pelayanan kesehatan kerja sehingga ada efek
relevansi, feasibiliti dan sustainabelnya. Jika program dikelola dengan baik,
sebenarnya cukup besar keuntungan yang didapat yakni; menumbuhkan semangat para
pekerja untuk senantiasa membiasakan diri bertindak aman dan sehat di tempat kerja
dan meningkatkan kebugaran diantara pekerja serta dapat meningkatkan
moral/semangat pekerja untuk bertindak positif.
·
Penetapan
program
Sebelum suatu program
diluncurkan, maka para pekerja harus ditentukan tingkat pengetahuan dan
sikapnya mengenai kesehatan dan tingkat perilakunya pada akhir-akhir ini.
Adalah penting untuk membuka hubungan komunikasi pada permulaan diluncurkannya
program. Karena diyakini pelaksanaan program akan berhasil diterapkan dan
memberikan hasil yang dapat diukur.
Di saat sekarang, jika pengusaha berharap untuk mendapatkan sesuatu yang lebih dari dampaknya terhadap ekonomi perusahaan, lalu angka kemangkiran, turnover rate, biaya asuransi kesehatan, angka kecelakaan dan ukuran-ukuran lain dari produktivitas pekerja, maka program tersebut perlu dilakukan pemilihan dan didokumentasikan sebelum program mulai diluncurkan.
Di saat sekarang, jika pengusaha berharap untuk mendapatkan sesuatu yang lebih dari dampaknya terhadap ekonomi perusahaan, lalu angka kemangkiran, turnover rate, biaya asuransi kesehatan, angka kecelakaan dan ukuran-ukuran lain dari produktivitas pekerja, maka program tersebut perlu dilakukan pemilihan dan didokumentasikan sebelum program mulai diluncurkan.
·
Elemen
Program
Kebugaran fisik
(physical fitness)
Elemen ini fokusnya
latihan aerobik, ketahanan dan kekuatan otot serta kelenturan tulang sendi.
Strategi program yang dilakukan baik secara individu maupun secara kelompok dan
diatur sesuai jenis kelamin dan berbagai kelompok umur. Semua program yang
dilaksanakan harus diawasi oleh penasehat kebugaran baik secara langsung maupun
tidak langsung dan setiap peserta harus sehat secara medis sebelum masuk.
Program harus dapat mengakomodasi pekerja yang mengalami cacat fisik dan
masing-masing kegiatan kebugaran dilakukan tes secara reguler untuk mangukur
kemajuan yang dicapai oleh pekerja.
Kontrol berat badan
dan gizi (nutrition and weight control)
Elemen ini memberikan
petunjuk yang benar mengenai berat badan dan gizi secara personal dan
memberikan pengetahuan dan informasi terbaru mengenai kontrol berat badan dan
gizi sehat. Secara khusus biasanya ditujukan pada diit faktor risiko penyakit
jantung, diabetes dan kegemukan. Oleh karena itu dibutuhkan ahli gizi yang
berkualitas dan berpengalaman.
Manajemen stress
(stress management)
Fokus elemen ini
adalah pemberian dukungan dan motivasi pada para pekerja dalam hal mengatasi
stress dalam kehidupan kerjanya sehari-hari dan kadang-kadang termasuk dukungan
pada kejadian-kejadian tertentu yang menimbulkan stress. Program yang diberikan
sifatnya membantu pekerja dengan memberikan petunjuk dan nasehat serta
psikoterapi.
Penghentian merokok
(smoking cessation)
Elemen ini menerapkan
berbagai teknik untuk membantu pekerja berhenti merokok. Penyusunan program
didasarkan atas informasi yang didapat dari pekerja yang berhenti merokok. Yang
paling banyak dilakukan di tempat kerja adalah dengan menerapkan metode yang
tidak disukai (aversion) misalnya; kebijakan larangan merokok di tempat kerja.
Penyalahgunaan obat
dan alkohol (alcohol and drug abuse)
Elemen ini sifatnya
pencegahan dengan memberikan program bantuan pada para pekerja, berupa
informasi untuk meningkatkan kesadaran sendiri melalui berbagai pendekatan
seperti; demonstrasi, film dan bahan-bahan cetakan tertulis. Salah satu materi
yang dicetak mengenai pengaruh yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan yang
tidak semestinya.
Pendidikan kesehatan
(health education)
Elemen ini sangat
populer sekali. Disini, para pekerja mempelajari masalah yang berkaitan dengan
medis secara umum dan bagaimana memelihara kesehatan diri mereka beserta
keluarganya. Informasi yang diberikan meliputi; bagaimana masalah tersebut
dideteksi, patofisiologi dasar dan bagaimana kondisi-kondisi yang dialami dapat
dicegah dan dikontrol. Beberapa topik yang tetap paling menarik adalah kanker
(dengan segala bentuknya), penyakit jantung, masalah tulang punggung dan
musculoskeletal lainnya, kedokteran olah raga, diabetes, AIDS dan gangguan
mental.
Pelatihan P3K dan CPR
(CPR and first aid training)
Elemen ini prinsipnya
memberikan program pelatihan keselamatan pekerja. Beberapa para ahli kesehatan
kerja mempercayai bahwa setiap pekerja harus tahu mengenai CPR dan paling
sedikit mengetahui dasar-dasar pertolongan pertama, agar para pekerja paling
sedikit bisa berjaga-jaga bila terjadi musibah/kecelakaan. Sebenarnya tempat
kerja merupakan tempat yang baik untuk merealisasikan tujuan pelatihan ini. Sedangkan
mengenai CPR, sebagian besar tempat kerja yang mempunyai pekerja yang setiap
saat mendapat serangan jantung pada saat bekerja, biasanya pekerja lain
termotivasi tinggi untuk mempelajari CPR setelah terjadinya beberapa insiden
seperti kasus tadi.
Persyaratan
pelaksanaan program
Program
promosi kesehatan yang ditujukan pada masyarakat pekerja di tempat kerja perlu
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
ü
Lokasi
yang dapat mendukung kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan.
ü
Penentuan
kelompok yang dengan mudah dapat mengerti lebih cepat terhadap kegiatan yang
dilakukan.
ü
Kurangnya
hambatan terhadap gaya hidup sehat.
ü
Para
pekerja membiasakan diri untuk menerima dan mengikuti anjuran kesehatan dan
keselamatan dari pekerja yang sehat.
ü
Tersedianya
fasilitas-fasilitas untuk membentuk gaya hidup yang sehat misalnya; tempat-tempat
mencuci tangan, sebuah kantin yang bersih dan sehat.
Komentar
Posting Komentar